Text Widget

Contact us

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

PT. Eureka Logistics. Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 14 April 2015

Tagged under:

Apa Sih Logistik itu?

Pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah logistik itu (pengertian logistik). Sejarah mencatat bahwa gerakan militer tergantung pada logistik dalam memenangkan suatu pertempuran. Baru beberapa dekade terakhir ini saja logistik menjadi perhatian banyak pemerintah dan kalangan dunia bisnis. Istilah logistik berasal dari kata logisticus dalam bahasa Latin yang berarti keahlian berhitung. Kamus Oxford mencatat logistik sebagai pengorganisasian secara rinci dan pelaksanaan operasi yang rumit. Militer mengartikan logistik sebagai ilmu pergerakan, pasokan, dan pemeliharaan tenaga militer di medan operasi. Dunia bisnis melihat logistik sebagai pengelolaan aliran material mulai dari bahan baku sampai barang jadi.

Secara umum dapat dikatakan bahwa logistik adalah aliran barang atau jasa mulai dari sumber sampai tujuan. Pengertian logistik yang lebih rinci adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan. Kata kunci logistik adalah aliran dengan obyek barang atau jasa dengan tujuan menyediakan barang dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat, lokasi yang tepat, dan biaya yang tepat. Kegiatan utama logistik adalah pengadaan, penyimpanan, persediaan, pengangkutan, pergudangan, pengemasan, keamanan, dan penanganan barang dan jasa baik dalam bentuk bahan baku, barang antara, dan barang jadi.

Mengapa logistik penting dalam ekonomi? Transaksi dalam ekonomi menawarkan lima kegunaan utama, yaitu lokasi, waktu, jumlah, bentuk, dan kepemilikan. Tiga kegunaan pertama adalah berkaitan dengan fungsi logistik. Kegunaan bentuk adalah fungsi produksi dan kegunaan kepemilikan adalah fungsi pemasaran. Logistik memungkinkan terjadinya proses produksi dengan menyediakan bahan baku yang diperlukan. Logistik juga memungkinkan terhadinya proses pembelian degan mengantarkan produk ke tangan pengguna.

Logistik memegang peranan penting dalam penentuan daya saing suatu organisasi. Daya saing dapat dilihat dari dua dimensi yaitu keunggulan nilai (pelanggan bukan membeli produk tetapi membeli nilai) dan keunggulan biaya (setiap kegiatan memerlukan biaya). Secara sederhana bila masing-masing dimensi mempunyai skala tinggi dan rendah. Maka kondisi “biasa saja” akan terjadi bila organisasi memiliki keunggulan yang rendah pada nilai dan biaya. Sementara kondisi “lebih murah” terjadi bila organisasi mempunyai keunggulan biaya. Sebuah organisasi akan disebut “lebih baik” bila mempunyai keunggulan nilai yang dapat memuaskan pelanggannya. Organisasi “unggul” terjadi bila mempunyai keunggulan yang tinggi baik pada nilai maupun biaya.

Peran logistik dalam mencapai “lebih murah” adalah proses rekayasa ulang logistik untuk mengurangi biaya, antara lain dengan pengaturan kapasitas, skala ekonomi, logistik ramping, dan pengurangan persediaan. Strategi “lebih baik” dapat dilaksanakan dengan menggunakan keandalan dan ketanggapan yang akurat untuk menjamin pemenuhan pesanan yang sempurna. Strategi antara adalah “lebih cepat” yang dapat diwujudkan dengan melakukan pengelolaan waktu ancang antara lain dengan menggunakan peramalan dengan data yang lebih baik, optimasi antrian, produksi dan distribusi tepat waktu, dan pemilihan moda transportasi.

Pendekatan logistik berbeda dengan pendekatan tata niaga yang lebih melihat keseimbangan antara permintaan dan pasokan. Mekanisme tata niaga lebih banyak bertumpu pada pengaturan harga supaya terjadi kecocokan antara pasokan dan permintaan. Jika pasokan lebih banyak maka harga turun. Jika permintaan berlebih maka harga naik. Logistik melihat kelebihan permintaan berarti kehilangan pendapatan dan kelebihan penawaran berarti pemborosan sumber daya. Alat yang dipakai bukan hanya penyesuaian harga tetapi waktu dan kapasitas dari sistem logistik. Penyesuaian harga merupakan gejala masalah bukan solusi. Logistik membantu penggunaan sumber daya secara efisien, melakukan optimasi imbal-balik terhadap tujuan yang berbenturan, dan melakukan rancang ulang sistem logistik.

Logistik bukan hanya terjadi di dalam organisasi tetapi juga antar organisasi yang disebut dengan rantai pasokan. Rantai pasokan adalah jaringan logistik yang saling terkait dan dikelola oleh beberapa perusahaan mulai dari titik sumber sampai pada titik penggunaan. Penerapan jaringan logistik atau rantai pasokan menuntut organisasi-organisasi terkait melakukan koordinasi mengenai prioritas pelanggan, pengendalian produksi dan pengantaran produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, dan pengembangan sistem informasi yang terpadu. Koordinasi antar pelaku di sepanjang rantai pasokan dapat mengurangi biaya persediaan dan pengangkutan sekaligus memperbaiki tingkat pelayanan.

Mengapa manajemen jaringan logistik begitu sulit dilaksanakan walaupun potensi manfaatnya nyata? Paling tidak ada tiga alasan mengapa manajemen jaringan logistik menjadi sulit. Pertama adalah perbedaan kepentingan antara pelaku yang terlibat. Benturan kepentingan yang terbesar adalah pendapatan bagi sebuah pemain merupakan pengeluaran bagi yang lain. Belum lagi ada benturan dalam operasional misalnya mengantarkan barang dalam volume besar atau volume kecil. Alasan kedua adalah ketidakpastian yang terjadi di sepanjang rantai pasok, mulai dari ketidakpastian permintaan, ketersediaan bahan baku, keandalan mesin, sampai gangguan alam. Alasan ketiga adalah kerumitan sistem logistik semakin meningkat bukan saja jenis dan jumlah barang, banyaknya mitra bisnis, tetapi temasuk regulasi dan perkembangan teknologi.

Pemecahan masalah logistik memerlukan pendekatan antar disiplin. Manajemen dapat berkontribusi dalam perencanaan, pengendalian, dan perbaikan sistem logistik. Rekayasa diperlukan untuk komputasi dan optimasi. Sementara ekonomika diperlukan untuk alokasi sumber yang langka dan tata niaga yang efisien. Politik diperlukan dalam penentuan kebijakan logistik. Oleh karena itu, kegiatan dialog dan komunikasi antar pelaku logistik sangatkan diperlukan sehingga terwujud pertukaran gagasan dan komitmen untuk perbaikan logistik secara keseluruhan.

0 komentar:

Posting Komentar