JAKARTA - Asosiasi Logistik Indonesia menargetkan pertumbuhan
logistik pada 2016 sekitar 14%-16%, menyusul era Masyarakat Ekonomi
Asean (MEA).
"Kami menargetkan pertumbuhan tahun ini 14%-16%,"
jelas Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita, Jumat
(8/1/2016).
Adapun sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut antara lain penguatan sumber daya manusia bidang logistik.
Menurut
Zaldy peningkatan SDM harus diampuhkan melalui sertifikasi resmi pelaku
logistik dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Adapun
sertifikasi tersebut berfungsi membantu para pelaku logistik untuk bisa
bekerja di negara ASEAN lain.
"Kami juga ingin mendorong
transparansi biaya logistik di angkutan laut khususnya mulai dari
pelabuhan kapal sampai pengangkutan daratnya yang selama ini dirasakan
cukup tinggi," jelasnya.
Zaldy menyatakan untuk mewujudkan hal
itu, Depdikbud harus mengakui bahwa logistik sebagai salah satu lembaga
keilmuan sehingga S1 logistik bisa segera dibuat oleh lembaga
pendidikan.
"Permohonan ini masih tertahan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkapnya.
Sumber : Bisnis.com
Minggu, 10 Januari 2016
Selasa, 29 Desember 2015
Tagged under:
Asosiasi Protes Larangan Angkutan Barang di Tahun Baru
Pelarangan operasional angkutan barang pada akhir tahun menuai protes
pelaku usaha di bidang logistik. Ketua Asosiasi Logistik Indonesia
Zaldy Masita mengatakan kebijakan itu dilakukan secara mendadak sehingga
membuat pengusaha tidak punya waktu melakukan persiapan. “Seharusnya
satu bulan sebelumnya sudah harus diumumkan sehingga ada waktu untuk
menaikan stok di gudang-gudang,” kata Zaldy, Minggu, 27 Desember 2015.
Menurut Zaldy, kerugian yang dirasakan akibat pelarangan ini sangat besar bagi logistik dan industri. Sebab kebutuhan masyarakat tidak dapat disalurkan karena adanya pelarangan yang mendadak ini. “Apalagi banyak perusahaan yang mengejar target untuk menutup tahun 2015,” kata Zaldy. Meski belum memastikan nilai kerugian, Zaldy menaksir kerugian yang dialami pelaku logistik lebih dari Rp 100 miliar. Ini di luar kerugian pemilik barang akibat barang yang tidak bisa disalurkan.
Larangan kendaraan barang beroperasi dilakukan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015, tertanggal 25 Desember 2015. Larangan dilakukan mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Pengecualian dilakukan untuk kendaraan pengangkut bahan bakar minyak dan bahan bakar gas, serta bahan makanan pokok. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya kemacetan saat arus balik ke Jakarta.
Wakil Ketua Umum Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menganggap pelarangan itu adalah bentuk kepanikan pemerintah dalam mengantisipasi kemacetan. Pemerintah dianggap gagal mengantisipasi lonjakan arus penumpang dan kendaraan saat Natal. “Persiapan matang angkutan penumpang tidak dilakukan seperti masa Lebaran. Tiba-tiba truk dilarang lewat,” kata Kyatmadja.
Pemerintah biasanya melarang angkutan barang melintas pada saat arus mudik dan balik Lebaran. Namun larangan itu dikeluarkan sebulan sebelum aturan berlaku, sehingga pelaku usaha bisa mempersiapkan diri. Kyatmadja menilai larangan angkutan barang yang tiba-tiba justru membuat biaya logistik semakin mahal. Pelarangan itu mengakibatkan kenaikan biaya penyimpanan barang. “Pemerintah mau menaikkan atau mengurangi biaya logistik?” kata Kyatmaja.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Juraid mengatakan pelarangan itu didasarkan masukan Korps Lalu Lintas Mabes Polri. “Kami baca pernyataan Korlantas penyebab kemacetan itu truk, kemudian kami putuskan pelarangan itu adalah untuk antisipasi bagi arus balik,” kata Hadi. Dia mengatakan sudah menyosialisasikan peraturan larangan truk melintas tersebut ke perusahaan-perusahaan logistik serta melalui media.
Sumber : swa.co.id
Menurut Zaldy, kerugian yang dirasakan akibat pelarangan ini sangat besar bagi logistik dan industri. Sebab kebutuhan masyarakat tidak dapat disalurkan karena adanya pelarangan yang mendadak ini. “Apalagi banyak perusahaan yang mengejar target untuk menutup tahun 2015,” kata Zaldy. Meski belum memastikan nilai kerugian, Zaldy menaksir kerugian yang dialami pelaku logistik lebih dari Rp 100 miliar. Ini di luar kerugian pemilik barang akibat barang yang tidak bisa disalurkan.
Larangan kendaraan barang beroperasi dilakukan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 48 Tahun 2015, tertanggal 25 Desember 2015. Larangan dilakukan mulai 30 Desember 2015 hingga 3 Januari 2016. Pengecualian dilakukan untuk kendaraan pengangkut bahan bakar minyak dan bahan bakar gas, serta bahan makanan pokok. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya kemacetan saat arus balik ke Jakarta.
Wakil Ketua Umum Distribusi dan Logistik Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menganggap pelarangan itu adalah bentuk kepanikan pemerintah dalam mengantisipasi kemacetan. Pemerintah dianggap gagal mengantisipasi lonjakan arus penumpang dan kendaraan saat Natal. “Persiapan matang angkutan penumpang tidak dilakukan seperti masa Lebaran. Tiba-tiba truk dilarang lewat,” kata Kyatmadja.
Pemerintah biasanya melarang angkutan barang melintas pada saat arus mudik dan balik Lebaran. Namun larangan itu dikeluarkan sebulan sebelum aturan berlaku, sehingga pelaku usaha bisa mempersiapkan diri. Kyatmadja menilai larangan angkutan barang yang tiba-tiba justru membuat biaya logistik semakin mahal. Pelarangan itu mengakibatkan kenaikan biaya penyimpanan barang. “Pemerintah mau menaikkan atau mengurangi biaya logistik?” kata Kyatmaja.
Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi Mustofa Juraid mengatakan pelarangan itu didasarkan masukan Korps Lalu Lintas Mabes Polri. “Kami baca pernyataan Korlantas penyebab kemacetan itu truk, kemudian kami putuskan pelarangan itu adalah untuk antisipasi bagi arus balik,” kata Hadi. Dia mengatakan sudah menyosialisasikan peraturan larangan truk melintas tersebut ke perusahaan-perusahaan logistik serta melalui media.
Sumber : swa.co.id
Kamis, 23 Juli 2015
Tagged under: #activities, #eurekalogistics, #gps #system #trucks #indonesia, #logisticscompany, #logisticsteam, #trucksdaily
Eureka Logistics's Activities Week 30
Eureka Logistics's Customer Service Mrs. Nisa A Yusra taking picture in front of our trucks.. 24/7 real time monitoring gets the right product to the right place..
Operational team Mr. Alfian go to the loading places our customer..
Purchasing team Mr. Sendy visit our Mitra to meet Logistics's Director PT. Sigarmas Mr. Barita..
Rabu, 10 Juni 2015
Tagged under:
Jokowi Resmikan Tol Cikampek-Palimanan Sebelum Ramadan
CIKAMPEK--Presiden Joko Widodo akan meresmikan ruas tol Cikampek
Palimanan sebelum bulan Ramadan dimulai agar dapat difungsikan selama
mudik Lebaran.
Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan peresmian akan dilakukan
presiden beberapa hari setelah pernikahan putra beliau tanggal 11 Juni
mendatang
Menurutnya, tol tersebut hampir pasti
dapat diresmikan sebelum Ramadhan karena progres pembangunan tol
sepanjang 116 ini hingga saat ini telah mencapai 99,12%.
"Satu
jembatan yang paling kritis di Ciherang itu sudah selesai, sehingga
dipastikan tidak ada lagi hambatan berarti untuk selesaikan pekerjaan
secepatnya," katanya saat meninjau tol ini, Selasa (2/6/2015).
Basuki
mengatakan dalam waktu dekat, dirinya bersama Menteri Perhubungan dan
Kapolri akan bersama-sama melakukan inspeksi terhadap tol tersebut.
Menurutnya,
tol tersebut direncanakan dapat dioperasikan secara komersial mulai
Ramadhan mendatang. Untuk itu, pemerintah perlu memastikan kesiapan tol
tersebut dari berbagai aspek.
"Kalau mau layak
operasi, semua persyaratannya harus disiapkan, ambulans, patroli, derek,
rumah sakit yang dirujuk, rest area, rambu, lighting dan pengaman.
Sebelum Ramadhan itu sudah harus siap semua," katanya.
Sumber : Bisnis.com
Minggu, 07 Juni 2015
Tagged under: #activities, #eurekalogistics, #gps #system #trucks #indonesia, #logisticscompany, #logisticsteam, #trucksdaily
Eureka Logistics's Activities Week 24
the inauguration of the Eureka Logistics's new trucks
Monitoring team Mrs. Piyuk Wulandari taking picture in front of our new trucks..
Our drivers taking picture with Eureka Logistics's Director Mr. Raja DM Hutauruk..
Marketing team Mr. Juspriadi dan Mr. Paul S Hutauruk visit our customer to meet Logistics's Manager PT. Calpis Mr. Bambang Jatmiko..
Our new Trucks ready delivery of goods to across Indonesia every day..
We can keep your goods in perfect condition..
Langganan:
Postingan (Atom)