JAKARTA – Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menyatakan, lesunya kegiatan
ekspor-impor menjadi salah satu penyebab turunnya kinerja logistik.
Tercatat perkembangan angkutan barang pada Maret – April 2015 mengalami
penurunan 1,32 persen, dari 18,14 juta ton menjadi 17,9 juta ton.
“Diduga
karena ekspor-impor yang sedang menurun. Walaupun terjadi surplus
(neraca perdagangan), tetapi volumenya menurun,” kata Suryamin dalam
paparannya, Senin (1/6/2015).
Kondisi serupa juga terjadi di
angkutan kereta api barang. Pada periode yang sama, BPS mencatat terjadi
penurunan volume sebesar 7,3 persen, dari 2,52 juta ton yang diangkut
pada Maret, menjadi 2,34 juta ton yang diangkut pada April.
Sementara
itu, jumlah penumpang yang diangkut kereta api pada periode tersebut
juga turun sebesar 2,57 persen. Pada Maret, jumlah penumpang yang
diangkut sebanyak 27,27 juta orang menurun menjadi 26,57 juta orang pada
April.
“Walaupun terjadi penurunan, tapi sebetulnya angka 27
juta orang ini baru yang pertama dibanding tahun-tahun sebelumnya. Ini
kita duga sebagai dampak dari double track,” pungkas Suryamin.
Sumber : KOMPAS.com
Rabu, 03 Juni 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar