Bisnis.com, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia akan menghidupkan
kembali jalur mati dari Stasiun Kedungjati-Stasiun Ambarawa sepanjang 36,7 KM
pada akhir tahun ini.
Suprapto, Manager Humas PT KAI Daerah Operasi IV mengatakan saat ini
perusahaan bersama Pemprov Jateng dan Kementerian Perhubungan tengah
mereaktivasi jalur KA Kedungjati-Ambarawa yang masuk dalam rencana induk
perekeretaapian nasional.
Dia menuturkan, setiap instansi memiliki tanggung jawab masing-masing. PT
KAI dan Pemprov Jateng bertanggung jawab pada proses pembebasan lahan dan
pembayaran biaya pembongkaran, sedangkan Kemenhub akan bertugas sebagai pihak
yang membangun rel.
Dia menuturkan, jalur perlintasan KA Kedungjati-Ambawa merupakan salah satu
perlintasan tertua di Indonesia.
Sayangnya, sejak 1970 perlintasan itu mati suri, sehingga menyebabkan
sejumlah titik pada perlintasan tersebut dijadikan lokasi pemukiman warga.
Harga dari tim apraisal, katanya, setiap bangunan permanen dihargai Rp250
ribu /m2 dan Rp200 ribu /m2 untuk bangunan semi permanen.
Diharapkan, pada akhir bulan depan semua proses pembongkaran bangunan
selesai.
Sampai saat ini, imbuhnya, perusahaan telah membongkar kurang lebih 374 KK
dari total 650 KK yang harus dibongkar.
Sejumlah bangunan yang telah selesai pembebasan lahannya terdiri 110 KK di
Kedungjati, 127 KK di Tungtang dan 137 KK di Kecamatan Beringin.
"Bukan ganti rugi karena tanah negara, tapi uang ganti
pembongkaran," ujarnya akhir pekan lalu.
Nantinya, jalur tersebut akan dilintasi kereta penumpang dan barang yang
permintaanya kian tinggi, karena selain sebagai sarana mobilisasi orang dan
barang, jalur tersebut juga menjadi sarana menuju lokasi wisata di Ambarawa
yaitu museum perkeretaapian terbesar di Asia Tenggara.
Di sisi lain, perusahaan bersama Kemenhub juga telah melanjutkan pembangunan
double track jalur selatan dari Madiun menuju DIY sejak 18 Juli lalu.
Manager Humas Daop VII PT KAI, Supriyanto mengatakan, pembebasan lahan dan
pembangunan pra sarana rel kereta merupakan tanggung jawab Kemenhub, sedangkan
perusahaan membantu dalam menyosialisasikan dan menjamin keamanan dan
keselamatan jalur yang berdampingan dengan rel aktif.
"Akhir 2015 operasi jalur selatan yang lewat Yogya,"
Dia mengharapkan, proyek itu tidak akan molor dari target, sehingga dapat
mengurangi waktu tempuh perjalanan KA di Jalur Selatan. Dia juga meminta
pemerintah untuk menertibkan pelintasan sebidang yang ada.
---
TABEL
Panjang Perlintasan Kedungjati-Stasiun Ambarawa 36,7 KM
Pembongkaran bangunan sudah 374 KK dari total 650 KK.
Jumlah bangunan yang sudah dibongkar terdiri dari 110 KK di Kedungjati, 127
KK di Tungtang dan 137 KK di Kecamatan Beringin.
Selasa, 02 September 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar