Bisnis.com, BANDUNG--Bupati Bandung Dadang M. Naser mengungkapkan
proses proses pembebasan lahan proyek pembangunan Tol Soroja (Soreang-Pasir
Koja) Bandung, Jabar, terganjal akibat banyaknya warga yang meminta agar akses
publik seperti jalan setapak atau gang pun minta dibayar.
Padahal itu, tidak bisa dilakukan karena tidak ada bukti dokumen kepemilikan lahan. Sehingga, apa yang dimintakan warga tersebut sulit dipenuhi panitia pembebasan lahan.
"Makanya, proses pembebasan lahan tidak berjalan sesuai dengan target awal akhir 2014 akan tuntas. Lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Soroja diundur jadi Februari 2015 mencapai 80%," katanya, kepada wartawan, Senin (8/12/2014).
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini, agar proses pembebasan lahan berjalan cepat, pihaknya menargetkan lahan yang 60% akan dilintasi menjadi prioritas dibebaskan, dan selanjutnya lahan pemda.
Sedangkan mengenai besaran harga yang ditawarkan panitia pembebasan lahan kepada warga sudah tidak ada perbedaan. Agar sejumlah persoalan yang masih menghadang bisa dituntaskan, pihaknya meminta semua pihak mengedepankan azas musyawarah.
"Untuk saat ini, proses pembebasan lahan dihentikan dulu, karena sudah mau akhir tahun dan pembayaran pun dihentikan sementara waktu. Baru akan dilanjutkan tahun depan," ujarnya.
Disinggung mengenai kekhawatiran sejumlah pihak terjadinya perpindahan kemacetan yang semula terjadi di Kopo Sayati beralih ke Soreang pasca adanya tol, Dadang mengaku pihaknya sudah mengantisipasi hal itu.
"Kami akan siapkan banyak jalur larian di daerah Soreang dan menyiapkan rencana tata bangunan yang melibatkan investor dimana rencananya Margaasih akan menjadi kota baru," paparnya.
Sementara itu, Pemprov Jawa Barat menargetkan fisik fly over Kopo, Bandung akan dibangun awal 2015 agar bisa mendukung infrastruktur tol Soroja.
http://industri.bisnis.com/read/20141208/45/380456/proyek-tol-soroja-terganjal-akses-publikPadahal itu, tidak bisa dilakukan karena tidak ada bukti dokumen kepemilikan lahan. Sehingga, apa yang dimintakan warga tersebut sulit dipenuhi panitia pembebasan lahan.
"Makanya, proses pembebasan lahan tidak berjalan sesuai dengan target awal akhir 2014 akan tuntas. Lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Soroja diundur jadi Februari 2015 mencapai 80%," katanya, kepada wartawan, Senin (8/12/2014).
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini, agar proses pembebasan lahan berjalan cepat, pihaknya menargetkan lahan yang 60% akan dilintasi menjadi prioritas dibebaskan, dan selanjutnya lahan pemda.
Sedangkan mengenai besaran harga yang ditawarkan panitia pembebasan lahan kepada warga sudah tidak ada perbedaan. Agar sejumlah persoalan yang masih menghadang bisa dituntaskan, pihaknya meminta semua pihak mengedepankan azas musyawarah.
"Untuk saat ini, proses pembebasan lahan dihentikan dulu, karena sudah mau akhir tahun dan pembayaran pun dihentikan sementara waktu. Baru akan dilanjutkan tahun depan," ujarnya.
Disinggung mengenai kekhawatiran sejumlah pihak terjadinya perpindahan kemacetan yang semula terjadi di Kopo Sayati beralih ke Soreang pasca adanya tol, Dadang mengaku pihaknya sudah mengantisipasi hal itu.
"Kami akan siapkan banyak jalur larian di daerah Soreang dan menyiapkan rencana tata bangunan yang melibatkan investor dimana rencananya Margaasih akan menjadi kota baru," paparnya.
Sementara itu, Pemprov Jawa Barat menargetkan fisik fly over Kopo, Bandung akan dibangun awal 2015 agar bisa mendukung infrastruktur tol Soroja.
0 komentar:
Posting Komentar